
UPT Pusat Studi Aswaja - Pembaiatan Pengurus dan Anggota MATAN Cabang UNISNU Jepara, dengan basis aliran Thoriqoh Syadziliyah (Thoriqoh Al Mu’tabarah An-Nahdliyyah)
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Studi Aswaja Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara melaui Tim Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al – Mu’tabaroh an – Nahdliyyah (MATAN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) selenggarakan Pembaiatan Pengurus dan Anggota MATAN Cabang UNISNU Jepara Tahap ke-2, dengan basis aliran Thoriqoh Syadziliyah (Thoriqoh Al Mu’tabarah An-Nahdliyyah), (29/01/21).
Acara Pembaiatan Pengurus dan Anggota MATAN Cabang UNISNU Jepara, dengan basis aliran Thoriqoh Syadziliyah (Thoriqoh Al Mu’tabarah An-Nahdliyyah) bertempat di Masjid Arrobbaniyyin UNISNU Jepara dilaksanakan pukul 13:00 setelah sholat Jum'at dengan mentaati protokol kesehatan secara ketat. acara Pembaiatan Pengurus dan Aggota MATAN Cabang UNISNU Jepara dihadiri langsung oleh KH. M. Haidar Muhaiminan (Mursyid Toriqoh Mu’tabaroh Asyadziliyah dauroh Jawa Tengah) sekaligus membaiat 120 peserta, meliputi para pimpinan kampus UNISNU Jepara, Para Dosen UNISNU Jepara, Mahasiwa, dan Masyarakat.
Menurut Dr. H. Barowi, M.Ag. Sebagai Ketua MATAN UNISNU Jepara acara BAIAT ini bertujuan melestarikan faham Islam Ala Ahlussunnah wal Jama’ah yang berbasis pada Islam moderat, toleran, inklusif, menyeimbangkan aspek spiritual dan intelektual, membendung laju tumbuh suburnya gerakan ekstrimisme dan latenisme, serta selalu mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi negara. "MATAN Cabang UNISNU Jepara akan menjadi Benteng Bagi UNISNU sendiri dalam menghadapi pengaruh - pengaruh yang dapat memecah belah kesatuan dan persatuan antar saudara". Pungkas Ketua MATAN Cabang UNISNU Jepara.
Ka. UPT Pusat Studi Aswaja yakni Ir. Adi Sucipto, M.Kom. menambahkan dalam sambutannya dalam pembukaan kegiatan BAIAT MATAN di UNISNU Jepara bahwa MATAN Cabang UNISNU Jepara merupakan rekomendasi dari Dr. (H.C). Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya sebagai sarana kegiatan untuk mengenalkan, menyebarluaskan, dan menjaga budaya Ahlussunnah Wal Jamaah an - Nahdliyyah serta menjadi pintu masuk gerbang dan benteng Ahlussunnah Wal Jamaah an - Nahdliyyah di Kabupaten Jepara.
Sementara itu KH. M. Haidar Muhaiminan selaku Mursyid Toriqoh Mu’tabaroh Asyadziliyah dauroh Jawa Tengah menyampaikan didalam tausiyahnya bahwa berthoriqoh hendaknya menata hati dengan niat yang baik, Hati yang bersih, sempurnanya Iman, dan selamat di Dunia maupun di Akhirat. Beliau menambahkan, "Hendaknya bagi peserta yang sudah di BAIAT untuk senantiasa mengamalkan wirid yang sudah diajarkan, yakni Wirid Thoriqoh Asyadziliyah dibaca setelah sholat Magrib dan Setelah Sholat Shubuh. Semoga Allah SWT mengabulkan apa yang dicita - citakan".
UNISNU Jepara sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dalam bidang pendidikan tetap selalu berperan aktif dalam bidang agama, akademis, akhlaq, ukhuwah, thariqoh, pergerakan dan wathoniah ijtima’iyyah serta Masyarakat UNISNU Jepara (Dosen, Karyawan dan Mahasiswa) memiliki karakter sufistik, intelektual, nasionalis, integritas, pelayanan, kesempurnaan dan sinergi.
Komentar