
UPT Pusat Studi Aswaja Adakan Seminar Nasional Aswaja dan Deklarasi MATAN Cabang UNISNU Jepara
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Studi Aswaja Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara adakan seminar Nasional Aswaja, Jum'at (11/12/20) dengan tema " Penguatan Nilai - Nilai Ahlussunnah Wal Jamaah dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia " Serta Deklarasi dan Pelantikan "MATAN" Cabang UNISNU Jepara, Jum'at (11/12/20).
Bertempat di ruang auditorium perpustakaan lantai 3 (Tiga) UNISNU Jepara pukul 13.00, acara diawali dengan pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW oleh grub rebana mahasiswa JAMURO (Jam'iyyah Muji Rosul) UNISNU Jepara, pembacaan Tahlil oleh Bapak Warek I UNISNU Jepara beliau Bapak Dr. H. Akhirin, M.Ag., menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars UNISNU (http://bit.ly/MarsUNISNUJepara), dan Ya Lal Wathon (Shubbanul Wathon).
Acara dilanjutkan dengan deklarasi MATAN Cabang UNISNU Jepara oleh ketua MATAN Jawa Tengan beliau Dr. Moh Syakir, M.Ag., sekaligus melantik pengurus MATAN Cabang UNISNU Jepara yang berjumlah 13 orang dari para pimpinan kampus UNISNU Jepara yang terbagi dalam 8 (delapan) departemen yakni Pengkaderan, Kajian dan Litbang, Cinta Tanah Air, Informasi dan Komunikasi, Manajemen dan Pengembangan SDM, Seni dan Budaya, Ekonomi dan Enterpreneurship, dan Srikandi Matan.
MATAN Cabang UNISNU Jepara merupakan organisasi dibawah naungan UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara. Ir. Adi Sucipto, M.Kom. selaku Kepala UPT Pusat Studi Aswaja menyampaikan dalam Laporanya "UNISNU Jepara tetap bisa melestarikan faham Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah yang berbasis pada Islam moderat, toleran, inklusif menyeimbangkan aspek spiritual dan intelektual, membendung laju tumbuh suburnya gerakan ekstremisme dan latenisme, serta selalu mempertahankan pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi negara".
Rektor UNISNU Jepara Dr. H. Sa'dullah Assa'idi, M.Ag., menyampaikan dalam sambutanya "kegiatan ini merupakan kegiatan yang sifatnya pengkolaborasian atau penggabungan antara kesempurnaan dengan mensinergikan Akademisi Kampus UNISNU Jepara. Kesempurnaan yakni berupaya untuk melakukan perbaikan disegala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik sedangkan mensinergikan disini adalah menyeimbangkan aspek spiritual dan intelektual di kalangan Dosen, Tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta meningkatkan Inklusivitas berpikir, keselarasan dalam bertindak, dan kedalaman spriritual".
Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) Jepara beliau Dr. H. Shodiq Abdullah, M.Ag., menambahkan dalam sambutanya "Kami dari YAPTINU Jepara tentu mengapresiasi kepada UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara dalam penyelenggaraan Seminar Nasional Aswaja dan Deklarasi MATAN, serta pelantikan pengurus MATAN cabang UNISNU Jepara. Kami berharap dengan dilaksanakanya Seminar Nasional Aswaja dan Deklarasi MATAN serta Pelantikan MATAN di UNISNU Jepara ini dapat menjadikan Kampus UNISNU Jepara sebagai kampus berperadaban tinggi memiliki karakter kuat dalam bidang agama, akademis, akhlaq, ukhuwah, thoriqoh, pergerakan , dan wathoniah ijtima'iyyah".
Pada acara puncak yakni seminar Nasional Aswaja yang bertemakan "Penguatan Nilai - Nilai Ahlussunnah Wal Jamaah dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia" oleh beliau Dr. (H.C). Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya belum bisa hadir ditengah - tengah acara dikarnakan ada tugas negara yang tidak bisa ditinggalkan sehingga acara Seminar Nasional Aswaja diisi oleh beliau Dr. Moh Syakir, M.Ag.
Beliau Dr. Moh Syakir, M.Ag. menyampaikan dalam materi seminarnya "Banyak nilai-nilai luhur yang dapat diimplementasikan kembali dalam mempersatukan masyarakat yang beragam latar belakang budaya, agama dan keyakinan, serta bahasa, dan lainnya. Fenomena maraknya faham radikalisme yang masuk dan menyebar di masyarakat mengakibatkan disintegrasi bangsa Indonesia. Sementara itu, ASWAJA (Ahlu al-Sunnah wal-Jama’ah) adalah orang-orang yang selalu berpedoman pada Sunnah Nabi Muhammad SAW (Salallahu Alaihi Wassalam), jalan para sahabat Nabi dalam masalah aqidah keagamaan, amal-amal lahiriyah, serta akhlaq hati. Golongan ASWAJA adalah mereka yang selamat. Istilah “Sunnah” pada ASWAJA merujuk kepada petunjuk Rasulullah SAW dan Sahabat-sahabatnya, baik ilmu, aqidah, perkataan, maupun amalan, yaitu Sunnah yang dipedomani. Nilai-nilai ASWAJA seperti: “tawassuth” (moderat), “tawazun” (seimbang), “tasamuh” (toleran), dan “i’tidal” (adil) menjadi sangat penting untuk diterapkan kembali sebagai nilai-nilai luhur, yang diyakini sebagian besar masyarakat Muslim di Indonesia".
Komentar