PUSAT STUDI ASWAJA UNISNU JEPARA GELAR BAIAT THORIQOH SYADIZILIYYAH

PUSAT STUDI ASWAJA UNISNU JEPARA GELAR BAIAT THORIQOH SYADIZILIYYAH

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) melalui Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah (PSAA) Unisnu Jepara laksanakan kegiatan Penguatan Ideologi Aswaja Melalui Jalur Tarekat Muktabarah An-Nahdliyyah dan Baiat Thoriqoh Syadziliyyah, pada hari senin (20/2/23). Kegiatan ini dilaksanakan di masjid Ar-Robbaniyyin Kampus Unisnu Jepara pukul 08:00 sampai dengan pukul 11:00 WIB.

Acara bai’at Thoriqoh Syadziliyyah dihadiri langsung oleh KH. Haidar Muhaiminan sebagai Mursyid Thoriqoh Syadziliyyah dari Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing Parakan – Temanggung. Hadir juga Dr. H. Mahalli, M.Pd. Wakil Rektor 1 Unisnu Jepara yang mewakili Rektor Unisnu Jepara dan Dr. KH. Akhririn, M.Ag. sebagai perwakilan dari MATAN Cabang Unisnu Jepara.

Dr. KH. Akhririn, M.Ag. dalam sambutanya mewakili  MATAN Cabang Unisnu Jepara menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT bisa hadir pada majlis penuh kebaikan. Diantara kebaikan itu adalah bisa hadir di masjid, bisa berkumpul dengan orang-orang shalih, dan bisa bertemu dengan guru KH. Haidar Muhaiminan, “Alhamdulillah pagi hari ini kita bisa hadir di majlis yang penuh kebaikan, pertama di masjid atau Baitullah tempat rahmatnya Allah SWT, kedua  berkumpul dengan orang shalih, dan ketiga bisa bertemu dengan guru kita KH. Haidar Muhaiminan”. Beliau menambahkan, penting sekali untuk para jamaah yang akan di bai’at untuk mengamalkan apa yang sudah diijazahkan, agar apa yang diamalkan kelak dapat mengantarkan kepada rombongan orang-orang yang shalih, “mari kita amalkan, InsyaAllah kita semuanya kelak bisa ikut rombonganya KH. Muhaiminan," imbuhnya. 

Dr. H. Mahalli, M.Pd. Wakil Rektor 1 Unisnu Jepara yang mewakili Rektor Unisnu Jepara menyampaikan harapan kepada para jamaah civitas akademika Unisnu Jepara agar tetap fokus dan konsentrasi pada urusan akademik serta dapat fokus dalam menata hati, jiwa dengan berzikir kepada Allah SWT disela-sela kesibukan bekerja, “kita harus tetap fokus pada urusan akademik dan urusan ibadah agar semuanya dapat selalu seimbang”. Beliau juga menambahkan bahwa latar belakang dilaksanakanya MATAN di Unisnu Jepara membentengi civitas akademika Unisnu Jepara dari faham-faham radikalisme yang intoleran, “oleh karena itu saya kira majlis MATAN ini menjadi sangat signifikan untuk kita lakukan bersama-sama agar faham-faham diluar NU dapat diantisipasi," ujarnya.

KH. Haidar Muhaiminan dalam mauidhoh hasanahnya menyampaikan bahwa bertoriqoh itu tidak seperti hitung-hitungan matematika. "Karena thoriqoh itu tidak ada hitungan matematikanya, artinya berthoriqoh itu jangan memikirkan untung dan rugi, jalani  dengan ihlas”, ucap beliau.

Dalam penyelenggaraan Penguatan Ideologi Aswaja Melalui Jalur Tarekat Muktabarah An-Nahdliyyah dan Baiat Thoriqoh Syadziliyyah dihadiri oleh 178 Peserta dari civitas akademika Unisnu Jepara, serta peserta yang  mengikuti bai’at thoriqoh sebanyak 36 jamaah.

Komentar



Berita Sejenis