UPT Pusat Studi Aswaja Berkunjung dan Bersilaturahmi Kepada Gus Baha'

UPT Pusat Studi Aswaja Berkunjung dan Bersilaturahmi Kepada Gus Baha'

UPT Pusat Studi Aswaja Unisnu Jepara berkunjung dan bersilaturahmi kepada Gus Baha' pengasuh pondok pesantren LP3IA Narukan Kragan Rembang, Selasa(7/7/20) bertempat di kediaman Gus Baha' kompleks Pondok Pesantren LP3IA Narukan Kragan Rembang, acara silaturahmi ini merupakan salah satu agenda kerja  UPT  Pusat Studi Aswaja dalam menyambung hubungan sanad keilmuan serta  membangun kerjasama  dengan  Pondok Pesantren LP3IA (Gus Baha').


ka. UPT Pusat Studi Aswaja Ir. Adi Sucipto. M.Kom.  mengawali  silaturahmi tersebut dengan memperkenalkan Tim UPT Pusat Studi Aswaja diantaranya Ahmad Saefudin, S.Pd.I., M.Pd.I. (Dosen FTIK), Aprilia Riyana Putri, S.Pd., M.Pd. (Dosen FTIK), Tristan Alfian, S.Sn., M.Sn. (Dosen FST), Teguh Tamrin, S.Kom., M.Kom. (Dosen FST), Syamsul Ma'arif, S.H.I., M.S.I. (Dosen FST), Miftakhul Faizin, S.Sy. (Staf UPT Pusat Studi Aswaja)  selanjutnya Ka. UPT Pusat Studi Aswaja mengucapkan terimakasih kepada Gus Baha' atas diberikanya waktu untuk berdialog dan bertatap muka disela sela waktu beliau yang sangat padat.


Dalam dialog tersebut ka. UPT Pusat Studi Aswaja Ir. Adi Sucipto, M.Kom.  memaparkan problematika dan kendala yang dihadapi UPT Pusat Studi Aswaja dalam menguatkan, mengenalkan, dan menyebarluaskan faham ahlussunnah wal Jamaah di kampus UNISNU Jepara. perbedaan latar belakang pendidikan mahasiswa  sebelum masuk di perguruan tinggi seperti Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) mempengaruhi  cara pandang berfikir dalam memahami ilmu agama terutama dalam memahami ilmu baca al - Qur'an.


"Kalau menurut teori sosial, sebenarnya kalau gak bisa baca Qur'an, sudah bisa kita duga dan itu bisa dipelajari melalui sistem pembelajaran kampus yang ada. Tapi yang lebih ngeri lagi, kalau tidak berpaham Aswaja. Karena kan efeknya di perilaku sosial. Kalau orang gak bisa baca Qur'an, kan paling banter, kalo goblok ya goblok saja. Tapi kalau berpaham yang lain [di luar Aswaja], kan bisa melukai yang lain. Karena terus mengkafir-kafirkan," Ujar Gus Baha'.


Lebih lanjut, Gus Baha' juga mengingatkan tentang bahaya virus radikalisme yang kian marak menjangkiti mahasiswa di kampus umum maupun agama. Ada kemiripan pola dalam penyebarannya. Lazimnya, pengusung ideologi radikal menyasar kepada kalangan muda yang sedang mengalami dahaga ilmu keagamaan. Oleh karena minim pondasi, misalnya bukan berlatarbelakang alumni pesantren NU, akhirnya semangat mereka dimanfaakan oleh kelompok ekstremis. 


Dalam silahturahmi ini, Ka. UPT Pusat Studi Aswaja Ir. Adi Sucipto, M.Kom. juga menyampaikan gagasanya untuk bisa menjalin kerja sama antara UPT Pusat Studi Aswaja  dengan Pondok Pesantren LP3IA  di bidang pendidikan untuk menangkal penyebaran fahamg radikalisme di Perguruan Tinggi. sebelumnya UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara sudah menemui beliau di kediamanya dalam pembahasan penguatan aswaja pada New Normal era 4.0 dalam merintis kerjasama kelembagaan dengan Pondok Pesantren LP3IS (K.H. Bahaudin Nor Salim).



 

Komentar



Berita Sejenis